Bandwith dan Throughput

Kita pasti pernah melihat brosur ataupun selembaran promosi yang dilakukan oleh beberapa ISP (Internet Service Provider). Sebut saja ISP A, ia berani memberikan bandwidth sebesar 128 kbps dengan harga flat sebesar Rp 200.000 selama sebulan. Tanpa pikir panjang lagi, kita pun langsung berlangganan internet dengan ISP tersebut. Namun, beberapa hari kemudian alangkah terkejutnya kita ketika mengetahui bahwa kecepatan koneksi internet tidak pernah mencapai angka 128 kbps bahkan jauh dibawahnya yaitu sekitar 20-40 kbps.
Akibat kejadian tersebut kita pun langsung berpikir bahwa ISP A tersebut melakukan kebohongan dengan mencantumkan hal yang tidak sesuai pada iklannya. Jadi sebenarnya siapa yang salah ? Apakah pihak ISP yang dengan terang-terangan telah menipu kita ataupun kita sendiri yang salah dalam menginterpretasikan sebuah iklan. Jawabannya akan kita temukan pada paragraph selanjutnya
Bandwidth
Bandwidth merupakan ukuran kecepatan aliran suatu data yang mampu mengalir dalam suatu medium komunikasi. Atau singkatnya adalah kecepatan aliran informasi. Pada umumnya bandwidth digunakan untuk mengukur kecepatan data digital dibandingkan data analog. Satuan yang dipakai adalah bps atau bits per second.
Mengapa saya sebut kata “mampu mengalir….” dalam paragrap sebelumnya, karena hal itu masih sebatas teori saja bukan kenyataan. Kecepatan aliran data yang sebenarnya sangat dipengaruhi oleh cara mengirim informasi, media apa yang digunakan ataupun bagaimana kondisi jaringan saat itu. Selain itu terdapat pembatas lain juga berupa perlakuan tehadap media yang digunakan seperti tidak boleh menekuk serat optis serta kompresi data yang dikirimkan.
Throughput
Ternyata ada konsep lain yang lebih baik dibanding bandwidth dalam mengukur kecepatan suatu koneksi, yaitu throughput. Throughput merupakan bandwidth aktual saat itu juga dimana kita sedang melakukan koneksi. Satuan yang dimilikinya sama dengan bandwidth yaitu bps. Jadi perbedaan mendasar bandwidth dengan throughput terletak pada kondisi pengukuran yang terjadi.
Sayangnya, secara umum throughput selalu jauh dibawah nilai bandwidth yang ada. Beberapa faktor penentunya adalah tipe data yang diransfer, topologi jaringan, kondisi jaringan serta spesifikasi computer yang digunakan.
Setelah memahami kedua konsep di atas, yaitu bandwidth dan throughput kita pun mengerti bahwa isi iklan ISP A tersebut tidaklah salah. Mungkin untuk kedepannya kita harus membaca lebih teliti lagi penawaran suatu iklan, agar kita mengerti apa saja yang ditawarkan serta kelebihannya. Hal itu untuk kebaikan kita sendiri agar tidak merasa ditipu oleh iklan tersebut.
 
 

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by GHY SDW | Bloggerized by TKJ SMK - Premium Blogger Themes | Powerade Coupons